Improving Poetry Reading Skills By Applying The Learning Model Observe, Imitate, Modification Using Reading Video Media Poetry To Class Students X IPA State High School 8 Sarolangun
Abstract
Penelitian ini di latarbelakangi dari rendahnya keterampilan membaca puisi siswa kelas X IPA SMA Negeri 8 Sarolangun. Model pembelajaran yang monoton dan kurang memaksimalkan media pembelajaran yang ada di sekolah menjadi latar belakang kurangnya keterampilan siswa dalam membaca puisi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam membaca puisi melalui model pembelajaran ATM (Amati, Tiru, dan Modifikasi) berbantuan media audiovisual. Model pembelajaran ATM dipilih karena dapat memberikan suasana belajar yang menyenangkan dan tidak membuat siswa cepat bosan. Suasana belajar yang seperti itu dapat membantu siswa dalam menentukan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat untuk sebuah puisi. Metode penelitian yang diterapkan yakni Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kurt Lewin, yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X IPA SMA Negeri 8 Sarolangun dengan jumlah siswa sebanyak 25 siswa yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi, wawancara, tes keterampilan membaca puisi peserta didik, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik uji validitas data diperoleh melalui teknik triangulasi dengan menyediakan data asli berupa catatan lapangan, transkrip wawancara, lembar observasi, lembar penilaian keterampilan membaca puisi, dan foto kegiatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Amati, Tiru, Modifikasi (ATM) untuk meningkatkan keterampilan membaca puisi pada siswa kelas X IPA SMA Negeri 8 Sarolangun telah dinyatakan berhasil dengan kategori sangat baik. Pernyataan tersebut dapat diketahui dari hasil observasi aktivitas guru dan hasil observasi aktivitas siswa yang mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Hasil rata-rata observasi aktivitas guru pada siklus I mencapai skor 84,52 (baik) mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 94,04 (sangat baik). Sedangkan hasil rata-rata observasi siswa pada siklus I memperoleh 83,33 (baik) dan hasil pemerolehan aktivitas siswa pada siklus II mencapai 92,85 (sangat baik).